Jumat, 17 Juni 2011

Rame-Rame Berobat Keluar Negeri.............

Tanggal 2 Juni 2011 pukul 18.30 kami mendapat kabar kalau bapak dikampung halaman kecelakaan, kepalanya luka dan wajahnya memar.... karena tidak tenang akhirnya kami anak-anaknya pulang dari perantauan.
setelah kumpul dirumah dan melihat luka dikepala Bapak yang cukup parah akhirnya diputuskan untuk membawa bapak berobat ke Melaka, Malaysia. keputusan ini dibuat karena jarak dari kampung halaman kab. Meranti ke Melaka hanya memakan waktu 2 Jam 30 menit saja sedangkan kalau harus dibawa kePekanbaru memakan waktu 5 jam perjalanan.


Setibanya di Melaka kami langsung menuju hotel beristirahat sebentar kemudian sore harinya kePantai Hospital, setibanya disana emak langsung diantarkan kedokter spesialis syaraf dan bapak langsung kedokter bedah syaraf, Dokter bedah syaraf di Pantai Hospital sangat terkejut melihat jahitan luka bapak yang sangat tidak rapi, selain benang yang digunakan bukan benang untuk kulit kepala, jahitannya juga tidak menutup kulit yang robek, sehingga ada rongga yg terbuka yang akhirnya infeksi dan bernanah, kami sangat terkejut setelah melihat jahitan luka yang sudah infeksi, dokter menanyakan siapa yang menjahit luka bapak, dia sangat terkejut ketika kami menjawab bahwa yang menjahit luka tersebut adalah seorang dokter dikampung kami.
Setelah memeriksa luka bapak yang sudah infeksi dokter memutuskan untuk melakukan operasi, namun bapak menolak dan mengatakan pada dokter kalau bapak mau konsultasi dengan keluarga terlebih dahulu.
Setelah selesai dari RS kami pun kembali kehotel dan menelepon kakak tertua diBengkalis memberitahukan hasil pemeriksaan dokter. kakak ku akhirnya menyarankan agar kami kembali membawa bapak ke Mahkota Medical Centre, besok paginya aku dan bapak menuju Mahkota Medical Centre sedangkan emak melanjutkan pemeriksaan kesehatannya kembali di Pantai Hospital Ayer Keroh.
DiMahkota Medical Centre kami diantar ke dokter spesialis bedah syaraf dan sama seperti dokter di pantai Hospital bapak harus di operasi karena infeksi yang menyebar dikepalanya mendengar kata-kata dokter tersebut akhirnya bapak mau juga dioperasi, bapak dioperasi pada jam 11 pagi tanggal 12 Juni 2011. setelah selesai operasi dan saat akan keluar dari RS kami pun diberitahu agar kembali keruang praktek dokter bedah tsb karena ada obat yang akan diberi untuk pemulihan kondisi bapak. diruang tunggu saat antri panggilan masuk ruangan dokter kami sesama pasien berbincang-bincang dan ternyata hampir semua pasien diruangan tersebut adalah warga negara Indonesia yang kecewa dan tidak percaya lagi pada dokter-dokter yang ada di Indonesia, ada pasien yang berasal dari Balikpapan, Bali, Lombok, Surabaya, Medan, Pekanbaru, dll. Pemerintah Malaysia pasti meraup devisa yang sangat besar dari para pasien Indonesia, dan Pemerintah Negara Bagian Melaka serius menangani wisatawan manca "berobat", ini terbukti saat kita masuk negara bagian Melaka baik melalui bandara maupun pelabuhan laut, pihak imigrasi melaka selalu memperhatikan warga asing yang antri dibagian pemeriksaan pasport bila ada yang terlihat tidak sehat maka mereka tidak perlu mengantri karena akan ada petugas yang memberi jalan agar mereka didahulukan, hal ini juga terjadi pada bapak pada saat masuk negara bagian melaka. Hotel-hotel bersih berbiaya rendah juga mudah ditemukan di Melaka, supir taksi jujur dan tidak mempermainkan penumpang, tempat makan juga tersebar dimana-mana. tempat wisata juga sangat terurus terlihat rapi dan bersih serta mudah dijangkau. Tak heran kenapa warga negara Indonesia rame-rame berobat ke Malaka....

Me

Aku Hotma, anak ke 2 dari 9 bersaudara dari Bapak C. Pangaribuan  & Ibu M.Siagian, tentu saja aku asli orang Batak, namun lahir di Selat Panjang Kabupaten Meranti Provinsi Riau.
 Karena orang Batak itu identik dengan merantau, aku juga sudah merantau setelah tamat smp, aku sekolah di Sekolah Kehutanan Menengah Atas Samarinda (Kalimantan Timur), setelah itu aku ditempatkan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan di Kota Palembang, tapi sekarang aku sudah kembali ke Riau tepatnya dikota tercinta Pekanbaru

Pekerjaanku adalah sebagai teknisi kehutanan dikementerian kehutanan, aku anak rumahan, lebih senang dirumah membaca buku, dengar musik atau nonton DVD daripada keluar rumah.
Tapi karena aku sering bertugas keluar kota aku jadi senang jalan-jalan ketempat wisata apalagi pemandangaan dengan sawah, gunung dan sungai hmmm......betah aku ditempat seperti ini.

Aku dibesarkan dalam keluarga yang saling mengasihi, orang tua ku mendidik kami dengan baik, kami dibiasakan hal-hal baik seperti saling menjaga, mengingatkan, saling mendoakan dan saling menanyakan kabar. Adikku Mega, kakakku dan keluarganya sekarang tinggal dikabupaten Bengkalis, adikku Meinar dan keluarganya tinggal di Kediri, Jawa Timur, Aku beserta 4 adikku  di kota Pekanbaru, sedangkan sibungsu masih tinggal di SelatPanjang bersama kedua orang tuaku. walaupun kami berjauhan kami tetap saling menanyakan kabar dan biasanya pada waktu Natal & Tahun Baru kami berkumpul bersama dirumah orang tua kami.

Semoga Tuhan selalu Melindungi dan Memberkati Kami sekeluarga, Amin....



.

SAHABAT

"Cinta kasih terbesar itu yg KAU nyatakan, saat ku jauh KAU mendekat KAU panggilku SAHABAT,anugrah yg terbesar itu yg KAU berikan saat ku jatuh KAU mengangkat KAU pandang ku berharga, Engkau menerima diriku sepenuhnya, tiada KAU pinta apa yg tak kupunya. Perkara terindah bagiku ya TUHAN, KAU mengasihiku sebagaimana ku ada"
 


Lirik lagu ini selalu membuatku teringat pada sahabat2ku. Tuhan adalah sahabat setia yg selalu menjaga, mengawasi, menegur dan menolongku dari surga. Di Dunia ku bersyukur ternyata ku punya banyak sahabat setia : di Kalimantan aku punya sahabat selama 3thn hidup diasrama, khususnya angknt 18 SKMA Samarinda, suka duka selama dikampus, dihutan, dan selama praktek lapangan di Jawa Barat.
 
Mengalami mujizat diselamatkan TUHAN ditengah hujan badai ketika praktek lapangan dihutan belantara Kalimantan, hanya krn kasih setia TUHAN aku dan sahabat2ku masih bernafas sampai sekarang (Efan, Sarjono,Krisna Irawan,Yuan,Diana Da Costa) mungkin kalian lupa waktu praktek TPTI di HPH PT. Indowana Timber ditengah malam hujan badai membuat pohon2 raksasa bertumbangan, sungai didepan pondok meluap penuh lumpur dan batang2 pohon yg tumbang krn angin yg mengamuk, disekitar kemah kita jg banyak pohon2 raksasa yg jaraknya tdk begitu jauh (namanya jg hutan belantara jarak antar pohon sangat rapat sulit untuk mencari tempat yg agak lapang dan aman untuk mendirikan pondok) dari kejauhan suara angin & pohon yg tumbang semakin membuat kita panik, menangis dan berdoa, yg muslim berseru "ALLAHU AKBAR" aku berdoa "Tuhan tolong aku jgn biarkan aku mati disini" aku dengar Diana berdoa berkali2 dia mengucapkan "Bunda Maria" sampai tiba2 kita mendengar suara dibelakang pondok "BRAAAAKKK" semua berpelukan dan menangis sejadi2nya dalam gelapnya malam tiba2 semua hening hujan reda, angin berhenti mengamuk dan semua tenang kembali.
 
Paginya waktu sinar matahari muncul kita sama2 terkejut melihat pohon2 yg tumbang nyaris menimpa pondok kita salah satu karyawan HPH berkata " doa kita didengar TUHAN, Dia mengeser semua pohon agar tak menimpa kita" sampai sekarang aku tak pernah lupa kejadian ini.
 
Ditugaskan di Palembang Sumatera Selatan di Tahun 2000 awalnya aku cemas krn tidak ada saudara dsana jauh dari keluarga, tapi setelah aku berkenalan dgn Alumni SKMA (Pekanbaru,Kadipaten,Samarinda,Makasar,Manokwari) hilang cemasku.
Ketika aku dpt musibah kemalingan dan trauma tinggal sendirian dirumah kontrakan, K'Iin Suryani Priyono memberiku tumpangan, tinggal dirumahnya sampai k'iin sekeluarga pindah ke Gorontalo, kemudian K'Fitri Windrasari dan mak wo Kartini mengajakku tinggal dirumahnya, merawat aku waktu sakit cacar+Demam berdarah selama 2 minggu (masakin bubur,dan mengurus cucian bajuku selama aku sakit) dan tak pernah aku lupakan jg seseorang yg hampir setiap malam menjemputku dirumah mak wo kartini, gayanya yg menyebalkan : bunyikan klakson mobil ngak mau keluar mbl krn pakai daster yg banyak jendelanya alias robek2 dia hanya nelp dr dlm mbl "cepatlah hotma barinah, malam ini kau tiduk ditempat aku bae, awas kau mun dak mau" kalau sdh diancam begini biasanya aku buru2 berkemas dan pamit, padahal sampai dirumahnya aku lebih sering cekikikan dgn adiknya (Rina Kumala) ketawa2 baca komik Bakabon, yg paling buat aku terharu, waktu mau pindah kerja kePekanbaru Rina jemput aku dr Rumah dia nyetir sepelan2nya padahal biasanya ngebut (mungkn krn itu hari terakhir aku kerja dPalembang) trus dia kasih aku boneka Bugs Buny pakai seragam MU (padahal seumur hidup aku nga mau main boneka krn nga suka, apalagi boneka pakai baju MU soalnya aku benci banget MU) he...he..he jgn marah rin, sampai sekarang boneka itu tetap ku pajang dilemari buku ku.
 
Pindah kerja di Pekanbaru ngak lama aku dapat bnyk sahabat tapi ada 1 yg nempel seprti perangko tiap jam 12 siang pasti sms atau nelp " makan dimana kita cinta?" atau saat aku ngak muncul dikantor (dinas luar kota,sakit atau diklat) dia pasti nanya "kapan pulang?" sibuk SMS atau nelp. Senang rasanya punya sahabat setia

 
"1 musuh itu terlalu banyak 1 sahabat itu masih kurang"
Semoga kita semua punya sahabat setia yg teruji lewati sang waktu baik suka maupun duka.