Rabu, 12 Maret 2014

Potensi Madu Gunung Sahilan

Hari ini aku baru saja mengunjungi kelompok petani madu hutan di Desa Sahilan Darusalam, Kec. Gunung Sahilan Kabupaten Kampar, Riau.

Salah seorang petani madu bernama santo menceritakan bahwa kelompoknya memanen madu pohon sialang 3 Kali dalam seminggu, dalam kelompoknya terdiri dari 3 orang dengan masing-masing tugas:
1. Tukang Panjat atau yang disebut Juagan
2. Penarik tali/bintik
3. Pemeras

Kelompok petani madu berangkat kelokasi pohon sialang pada pukul 6.00 WIB dan baru kembali pulang pada pukul 14.00 Wib setiap kali panen.

Jenis pohon sialang diwilayah Gunung Sahilan antara lain Pohon rengas (Gluta renghas), Pohon Kempas (Koompassia malaccensis), Kayu batu (Homalium
tomentosum
) dan pohon jenis lain yang menjadi tempat bagi lebah membuat sarangnya.

Selain madu hutan, kelompok tani juga memproduksi lilin yang berasal dari sarang lebah dengan proses yang masih sangat sederhana. berikut adalah dokumentasi hasil kunjunganku kegunung sahilan.
Saat ini kelompok tani masih menjual madu hasil panen ke tengkulak dengan harga jual yang sangat murah, namun diharapkan kedepan kelompok dapat mengemas madu maupun lilin serta mendapatkan pasar untuk menjual produk mereka.

Minggu, 09 Maret 2014

Kabut Asap

Kalau anda punya niat untuk menjadi warga riau maka anda harus punya stok sabar segudang, kenapa begitu?

Stok sabar ini akan anda butuhkan setiap musim kemarau tiba karena agenda rutin tahunan provinsi riau akan menguras kesabaran anda.


Kabut asap yang rutin menyelimuti riau ini akan mengganggu perjalanan anda apabila anda akan menggunakan pesawat terbang.

Selain Jadwal penerbangan yang kacau, anda akan terserang ISPA tentu saja infeksi saluran pernapasan akan anda alami karena menghirup karbon monoksida dalam jangka waktu yang lama, kabut asap biasanya berminggu-minggu.

Listrik padam akan membantu mengikis stok kesabaran karena dimusim kemarau debit air di PLTA Koto Panjang tidak cukup mampu untuk menggerakkan turbin dan menyuplai pasokan listrik di Riau.

Suhu panas, Kabut asap dan listrik padam merupakan paduan yang benar-benar menyedot habis stok sabar dan akhirnya sumpah serapah pun keluar baik itu langsung dari mulut atau pun via sosial media.

Sumpah serapah buat pembakar lahan/hutan dan pemilik lahan

Sumpah serapah buat yang mengambil keuntungan dari pembakaran lahan (jangan kira tidak ada manusia berhati monster yang mengambil keuntungan disini)

Sumpah serapah buat penegakan hukum yang sangat lemah pada kasus ini sehingga kabut asap terulang setiap tahun.

Titik api terpantau dari satelit sehingga bisa diketahui jumlah dan sebarannya, begitu juga dengan lokasi titik api baik itu status lahan dan kepemilikannya.

Titik api pada lahan perusahaan seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut dan diselidiki penyebabnya apakah sengaja dibakar, kalau sengaja harusnya di adili dan beri sanksi.

Melihat kabut asap yang sangat pekat dan durasinya yang lama dipastikan kalau lahan yang terbakar luas, dan sudah pasti suhu akan bertambah panas.

Aku amat sangat tidak kuat dengan asap, duduk disebelah perokok saja bisa membuat migran ku kambuh.

Kabut ini membuatku terserang ISPA, parahnya lagi hampir setiap hari migrain kambuh, perut mual sehingga muntah-muntah, tenggorokan sakit dan dada sesak.

Kasihan anak-anak dan bayi yang tinggal di Riau sekolah diliburkan dan mereka tidak bebas bermain dan dikurung didalam rumah karena diluar asap tebal.

Perokok maupun tidak merokok akan sama-sama rusak paru-parunya kalau tinggal di Riau, Karena kita menghirup asap berjamaah.

Pemadam kebakaran lahan yang turun memadamkan api dengan peralatan seadanya memadamkan api dengan badan lelah dan nafas sesak semoga kalian tetap sehat dan mendapat pahala baik dunia dan akhirat, semoga honor kalian tidak macet dan keluarga yang ditinggalkan bertugas tetap sehat.

Berdoa dan terus berdoa agar pemadam kebakaran terhebat segera turun tangan bantu singkirkan asap dan padamkan api. Semoga Tuhan turunkan hujan karena hujan buatan dengan biaya mahal tidak mampu memadamkan api.

Semoga hujan turun...seperti lagu yang sering dinyanyikan 3 keponakanku yang ganteng-ganteng.

Hujan lebat turunlah.....hujan lebat turunlah.....hujan lebat turunlah......

Sabtu, 01 Maret 2014

Insomnia

Pick up my pen and start to write

I struggle, fight dark forces
In the clear moon light
Without fear...

insomnia
I can't get no sleep

Insomnia please release me and let me dream of


Sekelumit lirik lagu diatas mewakilkan kondisiku hampir disetiap malam.

Tengkurap, terlentang, miring kanan atau miring ke kiri semua posisi tidur tak kunjung membuat ku terlelap

Minum susu hangat sebelum tidur juga tidak membuatku terpejam seperti yang banyak disarankan bagi yang susah tidur.

Seorang teman chatku menyarankan untuk mendengarkan alunan piano yang dimainkan Yurima : River flows in you menurutnya bisa meninabobokankan ku..namun ternyata tidak berhasil juga


Insomnia memang menyebalkan.. membuat badan tidak segar saat harus bangun dipagi hari.

Saat tengah hari mata pun mulai mengantuk dan dibutuhkan segayung kopi agar mata bisa tetap terbuka.


Ada yang bilang aku terlalu banyak berfikir sehingga membuatku sulit terpejam, sepertinya bukan karena itu juga penyebabnya, karena kadang aku malas mikir..lebih terkesan cuek.

Insomnia memang menyebalkan namun aku tidak pernah mau mengkonsumsi obat tidur karena takut ketergantungan.

Akhirnya aku menulis sekedar mencoba membuat mataku lelah dan semoga berhasil.


zzzzzzzzzzzz.......