Minggu, 27 Juli 2014

Belajar Sejarah Batak

Pada bulan Mei 2014 aku berkesempatan mengunjungi Danau toba dan pulau Samosir, beruntung sekali rasanya bisa kedaerah yang penduduk aslinya bersuku Batak dan aku juga asli bersuku Batak.
Walaupun kedua orang tuaku lahir dan besar di daerah Toba namun aku baru sekali ini menginjakkan kaki di Danau toba dan Samosir karena aku lahir dan dibesarkan di Provinsi Riau, namun aku bisa berbicara dalam bahasa batak Toba.
Selama berkunjung disekitar danau toba, aku mengambil beberapa gambar namun mungkin hasilnya kurang bagus karena aku masih amatir dalam hal fotografi.
Aku mencoba mempelajari filosofi orang batak dan juga rumah adat batak atau ruma bolon, penjelasan mengenai rumah adat batak aku copy dari situs
Posisi ruma bolon menunjukan tentang kepercayaan suku ini yaitu banua ginjang (dunia atas), banua tonga (dunia tengah/bumi), dan banua toru (dunia bawah atau dunia makhluk halus)
Rumah adat Batak terdiri atas 2 bangunan utama yaitu ruma (tempat tinggal) dan sopo (lumbung padi). Letak keduanya saling berhadapan dipisahkan pelataran luas yang berfungsi sebagai ruang kegiatan warganya.
Rumah adat ini berbentuk empat persegi panjang dengan denah dalamnya merupakan ruangan terbuka tanpa kamar atau pun sekat pemisah. Dahulu, sebuah rumah adat Batak berukuran besar (rumah bolon) dihuni 2 hingga 6 keluarga.

Rumah adat ini yang atapnya berbentuk segitiga dan bertingkat tiga. Amati bagaimana di setiap puncak dan segitiganya terdapat kepala kerbau yang melambangkan kesejahteraan bagi penghuni rumahnya. Ciri utama bagian atap yang berbentuk segitiga tersebut berbahan anyaman bambu (lambe-lambe). Biasanya lambe-lambe menjadi personifikasi sifat pemilik rumah tersebut yang ditandai dengan warna merah, putih dan hitam.

Perhatikan juga lekukan ketelitian dari ukiran tradisional di dinding rumah adat ini. Bagian luar dan depan rumah memuat ukiran yang dicat tiga warna yaitu merah-hitam-putih. Ukiran tersebut nyatanya penuh makna simbolik yang menampilkan pandangan kosmologis dan filosofis budaya Batak. Di sebelah kiri dan kanan tiang rumah ada ukiran yang menggambarkan payudara sebagai lambang kesuburan (odap-odap). Ada juga ukiran cicak sebagai lambang penjaga dan pelindung rumah (boraspati).


Aku dan rombongan juga sempat ikut menari tor-tor bersama patung sigale-gale, patung sigale-gale menurut sejarah adalah patung yang pada awalnya dibuat menyerupai anak raja yang meninggal karena sakit. Sang raja yang sedih memerintahkan agar dibuatkan patung yang mirip dengan anaknya.Pada zaman dahulu apabila raja rindu anaknya maka akan diadakan ritual agar patung tersebut dimasuki roh dan bisa menari-nari bersama raja. Saat ini patung sigale-gale bisa menari karena digerakkan menggunakan tali dan bukan karena adanya roh yang merasukinya.
Selain menari bersama patung sigale-gale aku juga mengunjungi batu gantung yang menurut legenda batu tersebut adalah anak gadis bernama Seruni dan anjing kesayangannya bernama Toki. Seruni ingin bunuh diri karena dijodohkan orang tuanya dengan lelaki yang masih sepupunya, sementara itu Seruni telah mempunyai kekasih yang dicintainya.Konon katanya Seruni terperosok kedalam lubang besar dan gelap yang kemudian saat orang tuanya ingin menyelamatkannya terjadi gemuruh dan batu tersebut menghimpitnya, Seruni dan anjingnya menjadi batu yang tergantung tersebut.



Aku juga mengunjungi Istana maimun yang sangat terkenal, namun tidak terlalu lama berkeliling disana karena harus segera menuju Bandara Kuala Namu.




Bolu meranti, Bika ambon, roti kacang, roti ganda siantar, ikan asin dari danau toba menjadi oleh-oleh buat keluarga dirumah.

Senang rasanya bisa mengunjungi Danau Toba karena membuatku lebih mengenal suku batak.

Rabu, 12 Maret 2014

Potensi Madu Gunung Sahilan

Hari ini aku baru saja mengunjungi kelompok petani madu hutan di Desa Sahilan Darusalam, Kec. Gunung Sahilan Kabupaten Kampar, Riau.

Salah seorang petani madu bernama santo menceritakan bahwa kelompoknya memanen madu pohon sialang 3 Kali dalam seminggu, dalam kelompoknya terdiri dari 3 orang dengan masing-masing tugas:
1. Tukang Panjat atau yang disebut Juagan
2. Penarik tali/bintik
3. Pemeras

Kelompok petani madu berangkat kelokasi pohon sialang pada pukul 6.00 WIB dan baru kembali pulang pada pukul 14.00 Wib setiap kali panen.

Jenis pohon sialang diwilayah Gunung Sahilan antara lain Pohon rengas (Gluta renghas), Pohon Kempas (Koompassia malaccensis), Kayu batu (Homalium
tomentosum
) dan pohon jenis lain yang menjadi tempat bagi lebah membuat sarangnya.

Selain madu hutan, kelompok tani juga memproduksi lilin yang berasal dari sarang lebah dengan proses yang masih sangat sederhana. berikut adalah dokumentasi hasil kunjunganku kegunung sahilan.
Saat ini kelompok tani masih menjual madu hasil panen ke tengkulak dengan harga jual yang sangat murah, namun diharapkan kedepan kelompok dapat mengemas madu maupun lilin serta mendapatkan pasar untuk menjual produk mereka.

Minggu, 09 Maret 2014

Kabut Asap

Kalau anda punya niat untuk menjadi warga riau maka anda harus punya stok sabar segudang, kenapa begitu?

Stok sabar ini akan anda butuhkan setiap musim kemarau tiba karena agenda rutin tahunan provinsi riau akan menguras kesabaran anda.


Kabut asap yang rutin menyelimuti riau ini akan mengganggu perjalanan anda apabila anda akan menggunakan pesawat terbang.

Selain Jadwal penerbangan yang kacau, anda akan terserang ISPA tentu saja infeksi saluran pernapasan akan anda alami karena menghirup karbon monoksida dalam jangka waktu yang lama, kabut asap biasanya berminggu-minggu.

Listrik padam akan membantu mengikis stok kesabaran karena dimusim kemarau debit air di PLTA Koto Panjang tidak cukup mampu untuk menggerakkan turbin dan menyuplai pasokan listrik di Riau.

Suhu panas, Kabut asap dan listrik padam merupakan paduan yang benar-benar menyedot habis stok sabar dan akhirnya sumpah serapah pun keluar baik itu langsung dari mulut atau pun via sosial media.

Sumpah serapah buat pembakar lahan/hutan dan pemilik lahan

Sumpah serapah buat yang mengambil keuntungan dari pembakaran lahan (jangan kira tidak ada manusia berhati monster yang mengambil keuntungan disini)

Sumpah serapah buat penegakan hukum yang sangat lemah pada kasus ini sehingga kabut asap terulang setiap tahun.

Titik api terpantau dari satelit sehingga bisa diketahui jumlah dan sebarannya, begitu juga dengan lokasi titik api baik itu status lahan dan kepemilikannya.

Titik api pada lahan perusahaan seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut dan diselidiki penyebabnya apakah sengaja dibakar, kalau sengaja harusnya di adili dan beri sanksi.

Melihat kabut asap yang sangat pekat dan durasinya yang lama dipastikan kalau lahan yang terbakar luas, dan sudah pasti suhu akan bertambah panas.

Aku amat sangat tidak kuat dengan asap, duduk disebelah perokok saja bisa membuat migran ku kambuh.

Kabut ini membuatku terserang ISPA, parahnya lagi hampir setiap hari migrain kambuh, perut mual sehingga muntah-muntah, tenggorokan sakit dan dada sesak.

Kasihan anak-anak dan bayi yang tinggal di Riau sekolah diliburkan dan mereka tidak bebas bermain dan dikurung didalam rumah karena diluar asap tebal.

Perokok maupun tidak merokok akan sama-sama rusak paru-parunya kalau tinggal di Riau, Karena kita menghirup asap berjamaah.

Pemadam kebakaran lahan yang turun memadamkan api dengan peralatan seadanya memadamkan api dengan badan lelah dan nafas sesak semoga kalian tetap sehat dan mendapat pahala baik dunia dan akhirat, semoga honor kalian tidak macet dan keluarga yang ditinggalkan bertugas tetap sehat.

Berdoa dan terus berdoa agar pemadam kebakaran terhebat segera turun tangan bantu singkirkan asap dan padamkan api. Semoga Tuhan turunkan hujan karena hujan buatan dengan biaya mahal tidak mampu memadamkan api.

Semoga hujan turun...seperti lagu yang sering dinyanyikan 3 keponakanku yang ganteng-ganteng.

Hujan lebat turunlah.....hujan lebat turunlah.....hujan lebat turunlah......

Sabtu, 01 Maret 2014

Insomnia

Pick up my pen and start to write

I struggle, fight dark forces
In the clear moon light
Without fear...

insomnia
I can't get no sleep

Insomnia please release me and let me dream of


Sekelumit lirik lagu diatas mewakilkan kondisiku hampir disetiap malam.

Tengkurap, terlentang, miring kanan atau miring ke kiri semua posisi tidur tak kunjung membuat ku terlelap

Minum susu hangat sebelum tidur juga tidak membuatku terpejam seperti yang banyak disarankan bagi yang susah tidur.

Seorang teman chatku menyarankan untuk mendengarkan alunan piano yang dimainkan Yurima : River flows in you menurutnya bisa meninabobokankan ku..namun ternyata tidak berhasil juga


Insomnia memang menyebalkan.. membuat badan tidak segar saat harus bangun dipagi hari.

Saat tengah hari mata pun mulai mengantuk dan dibutuhkan segayung kopi agar mata bisa tetap terbuka.


Ada yang bilang aku terlalu banyak berfikir sehingga membuatku sulit terpejam, sepertinya bukan karena itu juga penyebabnya, karena kadang aku malas mikir..lebih terkesan cuek.

Insomnia memang menyebalkan namun aku tidak pernah mau mengkonsumsi obat tidur karena takut ketergantungan.

Akhirnya aku menulis sekedar mencoba membuat mataku lelah dan semoga berhasil.


zzzzzzzzzzzz.......

Selasa, 18 Februari 2014

Madu > Lebah > Petani > Beruang dan "Beruang"

Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar) atau ekskresi serangga. Madu di Indonesia pada umum dihasilkan oleh koloni lebah madu dari keluarga serangga apinae (true honeybee) yang hidup secara alami di hutan tropis maupun sudah dibudidayakan. Selain itu madu juga dihasilkan oleh jenis lebah tidak bersengat (stinglessbee) yaitu dari keluarga serangga melliponinae yang biasa disebut sebagi trigona.


Madu yang berasal dari hutan tropis diproduksi dari lebah hutan jenis apis dorsata, potensi hutan dengan berbagai jenis tanaman hutan alam dan juga hutan tanaman industri merupakan sumber pakan lebah yang sangat berlimpah untuk perkembangbiakan koloni lebah.


Madu Sialang adalah madu yang berasal dari kelompok lebah yang hidup dan bersarang di pohon-pohon dalam hutan. Pohon-pohon tempat lebah bersarang tersebut biasa disebut dengan pohon Sialang. Sedangkan kawasan pohon-pohon tempat lebah bersarang tersebut dikenal dengan sebutan kepungan Sialang. Beberapa jenis pohon yang biasa yang dihinggapi lebah antara lain Kruing (Dipterocarpus appeadiculatus dipterocarpaceae), Kempas (Kompassia beccariana), Rengas (Gluta renghas), Kayu Ara (Ficus gibbosa), dan Cempedak Air (Arthocarpus integra).
Sialang adalah jenis pohon yang besar dan tinggi batangnya, garis tengah batang pohonnya bisa mencapai 100 cm atau lebih, dan tinggi nya bisa mencapai 25 sampa 30 meter. Lebah-lebah membangun sarang-sarangnya di dahan pohon dan ketiak pohon. Satu pohon sialang bisa berisi sampai 50 sarang bahkan lebih, dimana tiap sarang bisa berisi 10 kilogram madu asli alamiah, bahkan mampu memproduksi ratusan kilogram madu lebah pohon sialang. Pohon Sialang adalah pohon yang terdiri dari jenis Kruing, Kempas, Rengas, Kayu Ara, dan Cempedak Air dan lain-lain yang apabila di sarangi oleh lebah hutan (Avis dorsata) maka masyarakat di Sumatera khususnya di Riau akan menamakannya Pohon Sialang. Pohon sialang banyak terdapat keberadaannya dalam wilayah 3 kabupaten : Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi dan Kampar, Provinsi Riau. Keberadaan pohon-pohon sialang adalah aset sumber daya alam untuk masyarakat lokal yang hidup di wilayah Sumatera. Sebutan untuk sialang sendiri itu berasal dari Sumatera.

PEMANENAN MADU SIALANG BERSAMA KOPMAS

Ternak Madu Alam Sialang Madu Sialang memang menjadi produksi khas hutan Riau. Kini, warga mampu meningkatkan produksi madu sialang yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. Jika peternak madu memiliki sarang lebah buatan dengan asupan gula cair sebagai sumber bahan baku madu, berbeda dengan petani madu di Desa Sungai Pagar yang tergabung dalam Koperasi Madu Sialang (Kopmas) Kampar Kiri Hilir. Koperasi beranggotakan 35 orang ini justru beternak madu alam di pohon sialang yang masih tersisa.
Ketua Kopmas, Ramli Abdullah) mengatakan bahwa terjadi penurunan kuantitas pohon sialang sebagai tempat bersarangnya lebah madu. Menyiasati itu, pak Tangguk bersama seluruh anggota Kopmas menerapkan sistem pemanenan dan hutan kepungan. Tujuannya untuk melestarikan pohon sialang dan meningkatkan produksi dengan meningkatkan masa panen madu. Setiap Pak Tangguk berserta kelompok dalam memanen madu sialang selalu membawa bibit untuk di tanam tujuannya bibit ini sendiri adalah untuk menjaga kelestarian dan menigkatkan pakan lebah itu sendiri.
"Kami menerapkan sistem panen sisa. Maksudnya adalah jika memanen madu, sarang lebah tidak di potong semua, melainkan disisakan sepanjang 10 centimeter dari pohon. Agar lebah bisa kembali membangun sarangnya. Untuk mencukupi asupan makanan sebagai sumber bahan baku madu, kami melakukan penanaman pohon di sekitar pohon akasia dengan jaran hingga 50 meter sebagai hutan kepungan. Pohon-pohon buah yang ditanam dimaksudkan untuk segera berbunga dan menjadi tempat lebah mengambil nektar bunga yang merupakan bahan baku madu," terang pak Tangguk.
Setelah menerapkan kedua kebijakan itu, jika sebelumnya pemanenan hanya bisa dilakukan 2 kali dalam setahun, dengan pemanenan bersistem sisa, panen madu bisa dilakukab 33 hari sekali atau 10 kali dalam setahun.
Menurutnya, penerapan dengan 2 sistem tersebut mampu meningkatkan jumlah produksi madu. Jika sebelumnya hanya sekitar 90 kilogram dalam setahun, kini anggota Kopmas Kampar Kiri Hilir yang mencaku Sungai Pagar, Mentulik hingga Desa Rantau Kasih, Gading Permai, Sungai Bungo hingga ke Mentulik mampu memanen madu hingga 3,5 ton pertahunnya. Dan dalam 1 bulan bisa memanen 670 kilogram.
"Hasil produksi madu sialang kami dipasarkan hingga ke daerah lain seperti Tanjung Pinang, Bandung hingga ke Bali termasuk ke Pekanbaru dan Malaysia. Kita masih berharap akan menerima bantuan pemerintah untuk mendapatkan tambahan modal usaha yang akan kita gunakan untuk mengembangkan usaha Kopmas Kampar Kiri Hilir.
Disinggung mengenai kuantitas pohon sialang, Pak Tangguk mengatakan bahwa jika sebelumnya, jumlah pohon sialang milik anggota koperasinya itu mencapai 60-70 batang. Kini pohon sialang yang ada hanya tersisa 30 batang saja.
Menurutnya, hilangnya pohon-pohon sumber penghasilan warga anggota Kopmas Kampar Kiri Hilir ini disebabkan karena terjadinya konversi lahan dari hutan menjadi perkebunan sawit. Konversi lahan ini menyebabkan sedikitnya 25 pohon sialang yang hilang karena di tumbang untuk dijadikan kebun sawit.

PERMASALAHAN YANG SERING DI HADAPI OLEH KOPMAS
Permasalahan dalam bidang kelembagaan yaitu :
1. Kurangnya perhatian Pemerintah terhadap pohon sialang.
2. Kurangnya perhatian Masyarakat sekitar terhadap keberadaan pohon sialang.
3. Kurangnya kepercayaan masyarakat pada pimpinan (ninik mamak).

Permasalahan dalam memperoleh madu sialang yaitu :
1.Burung Elang
Untuk menghindari burung elang dapat dilakukan dengan menggunakan botol air kecil atau plastik yang diisi air yang digantungkan di pucuk pohon sialang terutama dekat sarang madu hutan. Upaya ini dimaksudkan agar elang tidak dapat hinggap didahan tersebut dan mengambil hutan madu Hutan Karena Efek Pantulan Cahaya sinar Bahasa dari botol udara.
2.Beruang
Untuk menhindari beruang dapat dilakukan dengan menempelkan seng di sekeliling pangkal pohon sialang tersebut. Hal ini dimaksudkan agar beruang madu kesulitan memanjat pohon sialang.


Permasalah ketika Asap Kebakaran Cemari kualitas madu. Apabila terjadi kebakaran di sekitar hutan maka kualitas madu yang dihasilkan akan turun mutu madunya, kualitas madu sendiri sangat tergantung dengan lingkungan sekitar, dan sangat sensitif.


TEKNIK PENGOLAHAN

Proses pengambilan madu lebah sialang merupakan sebuah proses yang khas dan unik. Pengambilan madu dilakukan oleh sekelompok orang yang terdiri dari juragan tua, juragan muda, tukang sambut dan beberapa pembantu biasanya dilakukan pada siang hari. Sarang lebah yang menyimpan madu dipanen oleh juragan muda yang menjadi pemanjat dan kemudian di turunkan ke tukang sambut. Dibawah sarang tersebut ditiris kemudian diperas untuk diambil madunya. Madu dari pohon memiliki kandungan air yang relatif tinggi sekitar 23% - 29%. Kandungan ini dapat menyebabkan proses fermentasi/peragian pada madu sehingga madu cepat mengalami keasaman, yang berarti madu akan mengalami penurunan kualitas. Untuk mempertahankan kualitas madu sialang, saat ini KOPMAS mendapat bantuan dari DISHUT Kab.
Kampar Mesin yang telah dikembangkan mesin ini disebut Adri’s Honey Drier Modification (AHDM) yang mampu menurunkan kadar air madu hingga 17%, dimana pada kadar ini proses peragian dapat dihindari dan madu dapat disimpan lebih lama dalam waktu mencapai 2 – 3 Tahun.
Adapun langkah-langkah cara menurunkan kadar air dalam madu tersebut.
1.Madu yang telah di panen dari hutan, sampai ketempat pengolahannya, kemudian di sharing memakai sharingan yang alummunium atau stainlees yang tidak berkarat.
2.Sharingan tersebut di tutupi dengan kain jarang tujuannya supaya bulu-bulu tidak masuk.
3.Tuangkan Madu pelan-pelan kedalam sharingan.
4.Kemudian, masukkan madu yang udah di sharing kedalam dirigen, untuk di tuangkan ke dalam nampan.
5.Isi nampan tersebut dengan madu, setengah dari nampan. Dengan 10 nampan.
6.Dan masukkan nampan yang berisi madu tersebut kedalam mesin AHDM. Tunggu 10 jam
7.Setelah itu masukkan lagi ke dalam dirigen.
8.Dan kemudian dimasukkan dalam botol, lalu di kemas.


PEMASARAN MADU PRODUKSI KOPMAS MADU SIALANG

Kopmas Madu sialang memasarkan produknya ke seluruh Indonesia serta keluar negeri yaitu Malaysia dan Singapura, dan telah menjalin kerjasama melalui Asosiasi Petani Madu Hutan Tesso Nilo (APMHTN) dengan TLH Product Industries Sdn Bhd sejak tahun 2010, dengan kuota pemasaran sebesar 1 ton perbulan.


*Tulisan diatas disusun dari berbagai sumber, hasil kunjungan kelapangan dan wawancara kelompok masyarakat petani madu. Disusun oleh siswi SMK Kehutanan Pekanbaru bernama
Anita Triyana yang baru saja menyelesaikan magang dikantor dimana siempunya blog bekerja.

Foto-foto diatas juga merupakan hasil bidikan si adik kelas yang manis semanis madu sialang ha.ha.ha...

Tulisan diatas saya up load sebagai dukungan kelestarian pohon-pohon sialang yang merupakan rumah para lebah dan sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar hutan.

Ancaman terbesar bagi petani saat ini bukan Beruang tapi para "Ber uang" yang mengkonversi Hutan/lahan menjadi kebun sawit.

Saat ini kelompok masyarakat petani madu hutan pohon sialang, kami arahkan untuk mengajukan permohonan agar kawasan hutan yang statusnya belum diberikan izin pengelolaan agar diusulkan menjadi Hutan Kemasyarakatan. Hutan Kemasyarakatan akan menjadi peluang bagi petani madu sialang untuk mengelola hutan dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yang ada dihutan tersebut, sekaligus menjaga kelestarian pohon-pohon sialang. Hal ini bisa terwujud apabila didukung semua pihak baik itu kelompok masyarakat, ninik mamak (tokoh masyarakat setempat), Instansi terkait, Pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat.


Semoga kelestarian pohon-pohon sialang terus terjaga....demikian harapan saya dari bawah pohon kelapa :-)

Selasa, 11 Februari 2014

Negeri Jiran

Malaysia...
Untuk kesekian kalinya aku ke negeri ini, kalau biasanya aku menemani orang tuaku atau saudara yang berobat namun kali ini aku datang untuk berjalan-jalan bersama 2 orang teman baikku dan keponakan kutersayang.
Perjalanan kami ke Malaysia melalui kapal laut dengan rute Pekanbaru-Bengkalis-Muar-Melaka-Kualalumpur-Genting Highland.

Alasan kami berangkat melalui Bengkalis karena ada urusan pekerjaan di kabupaten tersebut, Bengkalis-Muar kami mengunakan Kapal Laut dengan ongkos Rp.500.000 untuk tiket PP. Perjalanan ditempuh selama sekitar 1 jam lebih.Sampai di Muar kami melanjutkan perjalanan ke Malaka dengan mengunakan Bus umum dengan perjalanan sekitar 1 jam.
Setibanya di Malaka kami langsung mencari Hotel yang berada dekat dengan Menara Taming Sari, namanya White Hotel. Bersih, rapi dan harganya juga lumayan murah.
Berhubung kami tiba di Malaka sekitar jam 6 sore, setelah mandi kami pun mencari makan malam dengan menu asam pedas yang menjadi makanan khas di Malaka.

Malam harinya kami menikmati pemandangan sepanjang sungai mengunakan boat Melaka River Cruise, cocoknya sih kalau bersama pasangan karena pemandangan kiri kanan sungai dan gemerlap lampu-lampu serta boat yang berjalan lambat membuat suasana romantis.
setelah menyusuri sungai sekitar 45 menit, kami melanjutkan jalan-jalan ke jonker street dan sekitarnya. Banyak pasar malam disekitar taming sari, namun karena kami bukan kelompok yang hobi belanja jadi kami tidak mampir kesana, disekitar hotel tempat kami menginap juga ada beberapa Mall besar seperti Dataran Merdeka Mega Mall, Hatten Square,Mahkota Parade Shopping Centre dan banyak lagi tempat belanja lainnya. Setelah puas clingak clinguk sambil cengengesan di sekitar rumah merah, sekitar jam 12 malam kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Besok harinya jam 7 Pagi waktu malaysia, kami sarapan dirumah makan disebelah hotel, yang semua pekerjanya pembalap alias pemuda berbadan gelap, mereka merupakan keturunan Tamil. Menu pagi itu Kwetiaw Goreng dan Teh Tarik ditambah roti bakar serta hasilnya perut mules dan buru-buru balik lagi kehotel karena mendambakan WC.

Jam 8 Pagi perjalanan pun dimulai menuju Genting Highland
Perjalanan Malaka-Genting Highland sekitar 2 jam lebih, kalau macet bisa sampai 3 jam kalau mobilnya mogok atau ga jalan bisa 24 jam..ha.ha.ha.
Sekitar jam 10 lewat kami pun tiba di Genting Highland untuk mencapai puncak kami memilih mengunakan Cable cars atau yang dikenal Genting Skyways.
sayang cuaca kurang bagus ketika kami menuju puncak, kabut tebal menutupi pemandangan indah yang harusnya bisa kami nikmati.

setelah puas berputar-putar seperti gasing kami pun kembali turun mengunakan cable cars, perjalanan selanjutnya Kuala Lumpur dan sekitarnya, tapi sebelumnya kami mencari makan siang dulu disekitar areal Genting Highland, di sekitar tempat makan banyak money changer dan penjaja makanan, mata ku tertarik pada Baked Sweet Potato. Aku pun mencoba membeli..setelah bertanya pada penjual itu kentang apaan, sipenjual menjawab kalau itu kentang dari Indonesia. What??? aku mengatakan kalau diriku berasal dari Indonesia dan itu bukan Potato tapi Ubi Cilembu..aku yakin itu ubi cilembu setelah memakannya. sipenjual pun tertawa, awalnya dia tidak percaya kalau aku orang Indonesia dan mengatakan kalau aku orang taiwan, Aku pun ngomel-ngomel karena jauh-jauh ke Genting Highland membeli ubi cilembu dengan harga mahal. Selain Baked Sweet Potato alias ubi cilembu ada juga Buah berangan (chestnut)rasanya seperti biji nangka yang direbus tapi lebih enak 5 tingkatlah ha.ha.ha.
Perjalanan pun dilanjutkan setelah kami menghabiskan makan siang, di Kuala Lumpur seperti biasa kalau berwisata ke Malaysia pasti berfoto di Twin Towers Petronas, setelah itu menuju kawasan Bukit Bintang dilanjutkan ke kawasan Petaling street berhubung aku bukan tukang belanja tapi lebih suka jajan makanan aku pun membeli buah berangan (chestnut)yang dibakar dalam tong enak dimakan selagi hangat, di petaling aku juga membeli minuman khas yang bernama Air mata kucing, Minuman ini terbuat dari buah lengkeng kering dan gula batu di campur es rasanya manis dan segar lumayan buat penambah energi buat jalan-jalan di Petaling yang penuh sesak. Selain air mata kucing aku juga membeli Bacang, sebenarnya dikampungku Selatpanjang sering juga sih beli bacang tapi penasaran dengan bacang di Petaling. Ketan dan daging didalamnya cukup membuat perut kenyang tapi kalau soal rasanya ternyata bacang dikampungku jauh lebih enak. Di Petaling aku ga belanja selain makanan karena menurutku barang-barangnya jauh lebih bagus yang di pasar bawah Pekanbaru, aku cuma beli 1 tali pinggang buat Keponakanku karena celananya melorot melulu. Setelah puas ngemil di Petaling kami pun melanjutkan perjalanan untuk membeli oleh-oleh yaitu ke istana Cokelat yang dikenal Beryl’s Chocolate Kingdom, disini lengkap berbagai macam Cokelat mau yang hitam, putih atau yang rendah gula dengan berbagai macam rasa ada yang rasa buah, kopi dan rasa lainnya. Harga Cokelat di Beryl’s Chocolate Kingdom bisa dikatakan mahal sih, tapi kalau beli buat orang-orang tersayang ga apa-apa dong.

Setelah membeli Cokelat kami melanjutkan perjalanan menuju The KL Tower kami hanya ingin menikmati pemandangan dari atas tower ini namun sayang hujan deras membuat kabut tebal sehingga pemandangan kota Kuala Lumpur tidak maksimal kami dapatkan.

Sekitar jam 7 Malam kami kembali ke Malaka dan mencari makan malam dengan menu ikan pedas yang terkenal dikota ini, setelah makan malam kami kembali kehotel untuk beristirahat karena besoknya kami harus pulang ke Bengkalis.

Pagi harinya sambil menunggu kapal menuju Bengkalis yang jadwal keberangkatannya jam 1 Siang waktu Malaysia, kami mencari oleh-oleh dipasar kerajinan khas Malaka yang berada dekat dengan Muzium Samudera. Setelah puas membeli oleh-oleh kami pun menuju Pelabuhan dan kembali ke Bengkalis.
.

Senin, 10 Februari 2014

Hantu?

Hantu...
sering banget dengar cerita tentang hantu.
Apalagi banyak stasiun TV di negeri ini yang gemar menanyangkan acara tentang hantu. dari film pendek tentang hantu, uji nyali ditempat berhantu atau acara lain yang bertema hantu.

Ditambah lagi film mesum yang bertema hantu yang menghiasi bioskop, yang hantu nya seksi bikin ngiler bukan bikin takut...parahlah pokoknya.

Kalau aku sendiri sebenarnya juga punya pengalaman sama mahluk yang di sebut hantu ini, bahkan nulis blog ini karena digoda mahluk itu.

Kisahku dengan hantu ini dimulai sejak kami membeli rumah yang ditempati saat ini, awal membeli ada seorang ibu yang berkata "kok mau ya beli rumah ini? rumah ini sudah 2 tahun kosong karena penghuni yang lama ga betah" dengan wajah serius si ibu bertanya padaku yang saat itu langsung sewot karena pertanyaan itu otomatis bikin otakku berpikir "ada apa ya dengan rumah ini?"
"rumah ini dibeli karena harganya lebih murah dibanding rumah kosong lainnya dikomplek ini bu" Ku jawab dengan wajah datar sedatar lapangan bola.

Mahluk dirumah ini mengoda kami dengan banyak cara, mulai dari suara ketawa cekikikannya yang centil, shower hidup sendiri ditengah malam saat mati lampu, hingga berdiri disisi kananku saat lagi sikat gigi, itu godaan buat ku ya..belum buat adikku.

Kalau aku cerita ke temanku mereka mungkin ga percaya karena separah itu godaan si mahluk dirumah kami.
"Takut ga kamu?" pertanyaan itu rutin ditanyakan.

Rasa takut sepertinya pudar seiring seringnya aku digoda simahluk. lama-lama biasa aja kalau dikamar mandi tiba-tiba ada yang cekikikan atau ada benda yang jatuh.

Prinsipku "Ga ada yang mati karena di goda hantu, yang ada itu mati ketakutan" jadi buat apa takut.

"Sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" (I Yohanes 4:4)" ayat itu yang diberi seorang hamba Tuhan yang aku kagumi saat aku cerita tentang gangguan mahluk ini, beliau berkata kalau roh dalam diriku lebih besar dari pada roh mahluk itu..."kalau ada gangguan ya tengking saja dalam nama Yesus tanpa rasa takut dalam dirimu" kata-kata itu yang selalu aku ingat.

Jadi kalau kamu takut sama yang namanya hantu itu artinya ada yang salah dalam diri kamu, karena harusnya kan takut itu sama Tuhan bukan Hantu.

Jangan terpengaruh dengan acara TV tentang hantu karena menurutku itu acara yang tidak bermutu, uji nyali kata mereka... uji nyali mah bukan begitu caranya, uji nyali itu dengan melakukan hal-hal positif yang menantang.

Semoga Tuhan menyertai kita, GBU

Sabtu, 25 Januari 2014

Perjalanan 2013

Suntuk diakhir pekan, jenuh bekerja membuatku melihat-lihat foto perjalanan ditahun 2013...